Senin, 01 November 2010

Bahasa baku & Penggunaanya

Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan keseragaman dalam bentuk dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistik Einar Haugen. Ia dikatakan sebagai "logat yang paling betul" bagi sesuatu bahasa.

Keseragaman dalam bentuk bererti bahawa bahasa baku sudah dikodifikasikan, baik dari segi ejaan, peristilahan, mahupun tatabahasa, walaupun kodifikasi bahasa itu tidaklah semestinya merupakan penyeragaman kod yang mutlak. Misalnya, dalam tatabahasa sudah ada rumus morfologi Melayu yang menetapkan bahawa konsonan k pada sesuatu kata dasar digugurkan apabila diberi awalan meN; umpamanya kasih menjadi mengasihi, dan ketat menjadi mengetatkan. Tetapi dengan masuknya kata asing yang mengandungi gugus konsonan pada awal kata, rumus tersebut diberi rumus tambahan, iaitu untuk kes tersebut, konsonan k tidak digugurkan apabila diberi awalan meNG; umpamanya kritik menjadi mengkritik.

Dari segi fungsi, bahasa baku dapat menjadi unsur penyatu, unsur pemisah dan pemberi prestij kerana:
Unsur penyatu: digunakan oleh orang-orang daripada pelbagai daerah loghat;
Unsur pemisah: memisahkan bentuk bahasa baku itu daripada loghat-loghat lain dalam bahasa itu; dan
Pemberi prestij: digunakan oleh segolongan orang dalam suasana tertentu, biasanya dalam urusan rasmi; umpamanya laporan, surat, surat pekeliling, borang, radio, televisyen, dan sebagainya.
Walau bagaimanapun, ketiga-tiga fungsi ini dianggap oleh Paul Garvin sebagai fungsi perlambangan.
Dalam konteks pentadbiran dan pengurusan, fungsi yang harus ditekankan ialah fungsi objektif, iaitu bahasa baku sebagai rangka rujukan untuk menentukan salah-betulnya penggunaan bahasa. Jika fungsi objektif ini tidak ditegaskan, nescaya bahasa yang digunakan dalam pentadbiran dan pengurusan akan berbeza-beza bentuknya. Apabila hal ini terjadi, maka kecekapan pentadbiran dan pengurusan akan tergugat.

Kata baku dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya pedoman sistem penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan.

Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.

Adapun yang dikenal sebagai bahasa baku

Ciri - ciri bahasa baku :

1. Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas,
pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi,
perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
2. Wacan teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran, dan
sebagainya.
3. Pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato dan
sebagainya.
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya.


Kata Tidak Baku
Sedangkan kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku. Suatu kata bisa diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur. Tidak ada ciri - ciri penggunaan kata ini karena digunakan sebagai bahasa sehari - hari ( seenaknya ).

Berikut contoh kata baku dan kata tidak baku :

Baku - Tidak Baku

Aktif - aktip
aktivitas - aktifitas
amfibi - amphibi
analisis - analisa
anggota - anggauta
antarnegara - antar negara
Apotek - apotik
asas - azas
asasi - azasi
Atlet - atlit
atmosfer - Atmosfir
azan - adzan

Cabai - cabe, cabay
Cenderamata - cinderamata

Daftar - daptar
Dasawisma - dasa wisma
Dekret - dekrit
Deputi - deputy
Detail - detil
Direktur - director
Devaluasi - defaluasi
Doa - do’a

Efektif - efektip, efektive, epektip, epektif
efektivitas - efektifitas
eksem - eksim, exim
ekstrem - ekstrim, extrim
Elektronik - electronik
elite - elit
e-mail - email, imel

Faksimile - faksimili, faksimil
Februari - Pebruari, February
foto - photo
fotokopi - foto copy, photo copy, photo kopi

Hakikat - hakekat
Hierarki - hirarkhi
hipotesis - hipotesa

Ijazah - ijasah, izajah
imbau - himbau
Institut - institute
izin - ijin

Jadwal - jadual
Jumat - Jum’at

Kaidah - kaedah
karena - karna
karisma - kharisma
karismatik - kharismatik
kategori - katagori
khotbah - khutbah
komplet - komplit, kumplit
Konduite - kondite
Kongres - konggres
konkret - kongkret, kongkrit, konkrit
kreatif - kreatip, kreative
kreativitas - kreatifitas
kredit - kridit
kualitas - kwalitas, kwalitet
kuantitas - kwantitas
kuitansi - kwitansi
kuota - kwota

Laknat - la’nat
lembap - lembab
lubang - lobang

Maaf - ma’af
makhluk - mahluk
masyhur - mashur
Monarki - monarkhi
muazin - muadzin
mukjizat - mu’jizat

Napas - nafas
nasihat - nasehat
negeri - negri
nikmat - ni’mat
november - nopember
objek - obyek

Pascapanen - pasca panen
pancaroba - panca roba
pasif - pasip, pasive, fasip
penasihat - penasehat
petai - pete, petay
pihak - fihak
proklamasi - proklamir
provinsi - propinsi, profinsi
proyek - projek, project
Psikiatri - psychiatry
pukul 19.30 WIB - jam 19.30 WIB

Rakaat - raka’at
Relatif - relative
Repertoar - repertoire
rezim - rejim
risiko - resiko
rizki - rezeki, rejeki, riski, rizqi
rubuh - roboh
Rute - route

Saraf - syaraf, sarap
sekadar - sekedar
Sekuriti - Security
sintesis - sintesa
sistem - sistim, system
sportivitas - sportifitas
sportif - sportip
standardisasi - standarisasi
stroberi - strawberi, strawbery
Struktur - structure
subjek - subyek
surga - syurga, sorga

Taksi - taxi
takwa - taqwa
taoge - tauge, toge
Teater - theatre
teknik - tehnik, tekhnik
teknologi - tekhnologi, tehnologi
teladan - tauladan
telepon - telpon, telfon, telefon, telephone
telur - telor
tobat - taubat

Ubah - rubah, robah
ustaz - ustadz, ustad
ustazah - ustadzah

zaman - jaman
zikir - dzikir
zuhur - dzuhur

referensi :
wikipedia.com

0 komentar: